Jumat, 22 Juni 2012

SEMERU


Pagi Ranu Kumbolo
Oleh : Mahardika agung s
Dinginnya udara pagi Ranu kumbolo sangat terasa sehingga menambah rasa malas untuk melakukan aktifitas dengan penuh paksaan saya beranjak dari tenda untuk menikmati udara pagi tanpa meninggalkan kewajiban sebagai muslim. Ketika berada diluar tenda saya sangat menikmati udara dingin dibibir danau yang terasa menggetarkan tulang tetapi melihat keindahan sang fajar yang muncul dari balik bukit secara perlahan – lahan membuat saya tidak merasakan hawa dingin yang amat sangat.


Foto : Sugiyanto
Fajar pagi pun muncul secara perlahan tepat di depan mata, indahnya lebih mempesona ketika disandingkan dengan danau ranu kumbolo yang berada di ketinggian 2400 Mdpl. Dipermukaan danau nampak kabut yang begitu unik, kabut tersebut menghasilkan embun yang jatuh di dedaunan sekitar danau. Monen itu tidak dilewatkan begitu saja saya bersama ke-empat teman mengabadikan pemandangan yang belum tentu kami bisa menyaksikan lagi. Hari berajak siang kami segera menyiapkan sarapan pagi yang di temani minuman hangat untuk mengisi perut yang kosong setelah beristirahat tadi malam, setelah selesai sarapan kami bercanda tawa sejenak dan sebagian ada yang beristirahat lagi. Tak lama kira – kira pukul 10.00wib kami prepare untuk perjalan selanjutnya menuju camp kali mati.