Kamis, 23 Februari 2012

RC

J 31

MAHARDIKA AGUNG S

CAVING (Olahraga)

Caving yang sering dikenal dengan nama susur gua merupakan suatu jenis kegiatan out door yang berorientasi pada kedalaman perut bumi,ataupun suatu ceruk yang terdapat pada bumi yang merupakan kebalikan dari jenis out door yang lain yaitu mountaineering.
Tantangan dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga diguanakan di banyak tempat.

Caving kadangkala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan aktivitas tersebut atau untuk latihan fisik, tetap awal penjelajahan, atau ilmu fisik dan biologi juga memegang peranan penting. Sistem gua yang belum dijelajahi terdiri dari beberapa daerah di Bumi dan banyak usaha dilakukan untuk mencari dan menjelajahi mereka. Di wilayah yang telah dijelajahi (seperti banyak negara dunia pertama), kebanyakan gua telah dijelajahi, dan menemukan gua baru seringkali memerlukan penggalian gua atau penyelaman gua.

SPELEOLOGI (Ilmu)

Speleologi adalah ilmu yang mempelajari gua termasuk proses pembuatannya (speleogenesis), struktur, fisik, sejarah dan aspek biologis. Asal kata speleologi berasal dari bahasa Yunani spelaion yang berarti gua dan logos yang berarti ilmu. Speleologi sering dikaitkan dengan aktivitas penjelajahan gua yang dikenal dengan istilah caving.

PEMETAAN GUA

Masuk gua memang bukan sekadar masuk dan mengagumi keindahan di dalamnya saja. Namun banyak yang harus dikerjakan. Apalagi ketika zaman itu belum banyak perkumpulan penelusur gua sehingga untuk mengklaimnya harus dibuktikan dengan peta dan foto-foto. Keakuratan peta sebuah gua dilihat dari siapa yang membuatnya. Sayangnya kebanggaan dan semangat untuk membuat peta gua oleh klub-klub caving di Indonesia, melempem.
Hal ini berbeda dengan kondisi klub penelusur gua di luar negeri. Mereka begitu getol menyusun peta gua hingga ke hal yang detail. Sampai akhirnya tercipta lambang-lambang khusus dalam pemetaan gua yang jelimet. Jika ada hal khusus yang ditemukan, misalnya speleothems (bentukan gua seperti stalaktit, stalakmit, gourdam, straws, pearls cave dan sebagainya) yang mungkin istimewa bentuknya, biasanya peta itu dibuat irisan dengan gambar detail atau lambang. Di peta tersebut biasanya tercantum grade, semakin tinggi angka yang tercantum dalam grade itu maka semakin akurat peta itu dibuat.
Di sana yang enak adalah generasi selanjutnya. Jika ingin masuk gua tinggal masuk dengan panduan peta. Namun penelusur di sana bukan sekadar mengikuti petunjuk peta.
Bila denah yang dibuat sebelumnya ada kesalahan maka akan dikoreksi dan dilaporkan ke paguyuban penelusur gua. Maka tak mengherankan jika kini hampir pasti peta gua di negara-negara maju, akurat. Semua gua sudah terpetakan yang diikuti dengan data base yang lengkap.

Tersedia : http://wisatagunung.wordpress.com/wisata-gua/sejarah-gua/ [20 ferbuari 2012].

Dari potongan artikel diatas saya dapat menyimpulkan bahwa Caving suatu kegiatan out door yang memanfaatkan gua sebagai media dapat di artikan Caving penelusuran atau olahraga. Adapun yang berkaitan dengan ke-gua-an juga yaitu Sepeleologi berbeda dengan caving yang satu ini adalah ilmu ke-gua-an yang mengkaji berbagai aspek seperti proses pembuatannya (speleogenesis), struktur, fisik, sejarah dan aspek biologis. Caving dan Sepeleologi sangat berkaitan erat dengan perpaduan dari 2 hal tersebut maka kita dapat lebih mengerti dan mendapatkan pengetahuan tentang gua, tidak hanya melakukan penelusuran semata ataupun jalan – jalan saja dan yang terpenting dengan begitu kita harus menjaga Gua. Ingat larangan pada saat di Gua ; Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak, Dilarang mengambil sesuatu selain gambar, Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu.. semoga ke-3 larangan tersebut menjadi pedoman dan tetap di tegakkan oleh para pelancong Gua...